Sidang Hasto Kristiyanto Hari Ini: KPK Hadirkan Ahli Forensik Digital dan Hukum Pidana

Sidang Hasto Kristiyanto Hari Ini - Fakta Terbaru dan Bukti Digital dari KPK (Juni 2025)

Jakarta, 5 Juni 2025 – Update terbaru dari sidang kasus Hasto Kristiyanto di Pengadilan Tipikor Jakarta.

Latar Belakang Kasus: Perintangan Penyidikan Harun Masiku

Kasus ini bermula dari dugaan keterlibatan Hasto Kristiyanto dalam membantu Harun Masiku, mantan caleg PDIP, untuk menghindari penangkapan KPK pada Januari 2020. Hasto diduga memberikan arahan untuk merendam ponsel dan menyarankan Harun tetap berada di kantor partai agar tidak terlacak.

Fokus Sidang 5 Juni 2025: Penguatan Bukti Digital

Pada sidang hari ini, KPK menghadirkan dua saksi ahli penting:

Bob Hardian Syahbuddin, dosen UI, menjelaskan analisis Call Detail Record dan lokasi BTS.
Hafni Ferdian, ahli forensik digital dari KPK, memaparkan teknik digital forensik yang digunakan dalam mengamankan bukti elektronik.

Temuan Ahli Forensik dan Bukti CDR

Bob menyatakan bahwa pola komunikasi dan lokasi para pihak terekam jelas dalam data CDR, memperkuat indikasi adanya upaya perintangan. Hafni menegaskan bahwa metode analisis digital telah sesuai standar forensik internasional dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.

Keberatan dari Tim Hukum Hasto

Kuasa hukum Hasto Kristiyanto mempersoalkan status Hafni sebagai penyidik internal KPK dan mempertanyakan netralitasnya sebagai saksi. Namun, majelis hakim menyarankan keberatan tersebut disampaikan dalam pleidoi.

Analisis Dampak Hukum dan Politik

Kasus ini menyoroti potensi guncangan politik di internal PDIP dan berpotensi mengubah peta dukungan jelang Pilkada 2025. Bukti digital menjadi kunci dalam membongkar jaringan perintangan penyidikan.

Sidang Berikutnya dan Tahapan Selanjutnya

Sidang lanjutan akan digelar pekan depan untuk mendengarkan pleidoi tim hukum Hasto. Jika jadwal tidak berubah, vonis dijadwalkan akhir Juni 2025.

Penutup: Harapan untuk Penegakan Hukum yang Adil

Sidang Hasto Kristiyanto hari ini menjadi penentu dalam pembuktian kasus Harun Masiku. Masyarakat menanti hasil persidangan yang adil dan transparan demi menegakkan supremasi hukum di Indonesia.